Wednesday, November 07, 2007

Meningkatkan Loyalitas Warga

Semua organisasi memiliki birokrasi. Apakah organisasi ini besar atau kecil, provit atau non provit. Mereka menggantungkan pada system birokraktik dalam melakukan berbagai hal yang wajib dilakukan. Begitu juga dengan organisasi kekeluargaan KSW.

Telah menjadi sebuah sunnatullah, perputaran akan senantiasa berjalan. Setahun sudah kepengurusan mas Alek dkk menyempurnakan tugasnya. Sekitar awal Agustus 2007, warga KSW akan melakukan sebuah perhelatan besar untuk menentukan nahkoda tangguh selanjutnya. Baik buruknya layaran, akan ditentukan pada hari tersebut.

KSW saat ini merupakan organisasi kekeluargaan dengan jumlah anggota mencapai 500-an. Angka yang sangat besar. Tentu dalam pengurusannya tidak main-main. Dibutuhkan seorang figur pemimpin yang kuat dan team work yang solid untuk membawa KSW ke depan lebih baik lagi.

Melihat begitu besar tanggung jawab yang diemban, seakan-akan posisi ketua KSW sungguh menakutkan. Menjadi ketua KSW merupakan sebuah tantangan yang cukup menarik. Dalam merespon hal ini, tentunya perlu dipersiapkan dengan matang. Hal pertama yang perlu direncanakan adalah membuat visi yang jelas dengan memperhatikan aspek profesionalisme, proporsionalisme, rasionalisme.

Visi lebih merupakan sebagai nuqthotul inthilaq bagaimana organisasi tersebut akan dibawa ke depan. Pemimpin yang visioner yaitu ketika ia memiliki visi yang bagus kemudian ia mampu menjalankan roda organisasi sesuai dengan visi tersebut.

Penumpang dari kapal KSW terdiri dari berbagai macam kelompok dan golongan. Dengan kenyataannya yang seperti itu bukan lantas kita menjadikan mereka terkotak-kotak oleh sekat. Disinilah visi kita baru kita terjemahkan ke dalam misi-misi kemudian kita aktualisasikan ke dalam program-program kerja. Hendaknya setiap misi maupun program kerja yang kita buat merata untuk seluruh kelompok dan golongan. Contohlah Rasulullah, ia mampu memimpin masyarakat madinah dalam pluralitas kesukuan.

Seorang pemimpin haruslah dapat menjadi seorang knowledge entrepreneur (pengusaha gagasan). Ia memiliki ide-ide brilian dalam menyelesaikan segenap permasalahan yang dihadapi. Dan juga ia mampu mendefinisikan setiap kepentingan publik.

Ada kritikan beberapa waktu yang lalu untuk KSW. Mengapa Program yang dilakukan masih banyak menyentuh ranah mahasiswa baru saja. Apakah warga dalam hal ini kurang antusias dengan agenda yang dilaksanakan DP KSW, atau justru program tersebut terkesan membosankan untuk kalangan warga yang telah cukup lama menetap di sini.

Diantara agenda kerja yang perlu lebih ditekankan lagi yaitu bidang konsolidasi, baik interen maupun ekstern. Silaturrahim perlu digalakkan, agar tercipta sebuah ikatan batin antara warga dengan pengurus. Dengan hal ini, warga akan benar-benar merasakan keberadaan KSW. Atau bisa dikatakan meng-KSW-kan warga. Bukan hanya ketika pembagian jatah temus atau pembagian sembako warga mampu merasakan keberadaan KSW.

Sejarah mencatat di penghujung kepengurusan KSW 2005/2006, keuangan KSW mengalami pailit akibat insiden yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Namun semua itu dapat tercover atas bantuan dari para sesepuh serta penasehat KSW. Hubungan baik dengan mereka perlu terus dijaga. Man Katsura Ikhwanuhu Katsura Fulusuhu. He2!
Pesan kami untuk siapa saja yang bakal menjadi ketua KSW, hidup-hidupilah KSW dan jangan sekedar mencari hidup dari KSW (sekedar mendapatkan jatah temus). Allah selalu memperhatikan kalian. Selamat dan sukses mengemban amanat rakyat.

(M. Fuad Al Amin)


No comments: